article

Juara Ostarwil 2019

Inilah juara Ostarwil 2019:

  • Juara 1 bidang Matematika     : Gregorius
  • Juara 1 bidang Fisika              : Brigitta Priscilla
  • Juatra 1 bidang Biologi           : Alexander Ivan Gunawan
  • Juara 1 bidang Kimia              : Fidelia Angela
lanjutan...
read more
DIUTUS

 

“Marilah pergi kita diutus!” .  Kalimat  ini mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Kalimat yang seringkali diucapkan oleh imam pada akhir ekaristi ini mengingatkan kita akan tugas perutusan mewartakan kabar sukacita Allah dimanapun kita berada.

            "Sebelum Aku membentuk engkau dalam Rahim   ibumu, Aku telah mengenal  engkau , dan sebelum engkau keluar  dari kandungan, Aku telah menguduskan  engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (Yeremia 1:5). Dari kutipan ayat ini, kita dapat melihat bahwa Allah telah begitu mengasihi kita (bdk.Yoh 3:16). Selain itu, Allah juga telah memberikan suatu kehendak bebas kepada kita untuk menolakNya (binasa) atau mengikutiNya (memperoleh keselamatan kekal melalui menerima pembaptisan dan melaksanakan tugas perutusan kita).

Dalam bacaan injil hari ini, Yesus mengutus para murid-Nya  untuk pergi berdua-dua, mewartakan kabar sukacita Allah. Mereka di beri kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Namun Yesus meminta agar mereka tidak membawa kasut, pakaian, atau makanan yang berlebihan. Sepintas mungkin aneh, tapi kalau kita cermati baik-baik, Tuhan Yesus mengajarkan tiga hal penting. Satu, Yesus mendidik para muridNya untuk percaya sepenuhnya pada Dia. Tidak bergantung pada harta, materi dan atribut-atribut duniawi lainnya, tapi berharap penuh pada apa yang disediakan Allah buat mereka. Kedua, segala kemewahan mudah untuk membuat orang berubah menjadi sombong, tapi sebagai murid Yesus, yang selalu berpegang pada kasih setia Allah akan terhindar dari kesombongan. Ketiga, Yesus tahu bahwa sebagai manusia, para murid-muridNya, termasuk kita, bisa setiap saat menjadi lemah, terkadang bisa hilang motivasi, lelah dan sebagainya, maka Dia mengutus berpasang-pasangan, bukan sendirian, agar bisa saling membantu dan menguatkan.

Pada zaman modern ini, seringkali kita merasa malu untuk berdoa sebelum makan di sebuah restoran ataupun tempat-tempat bersantap lainnya. Jangankan untuk berdoa, untuk membuat Tanda Salib saja kita merasa canggung untuk melakukannya sehingga tak jarang kita membuatnya dengan terburu-buru agar tak terlihat oleh orang-orang di sekitar kita. Padahal, jika hal itu dapat kita lakukan dengan benar, maka secara tidak langsung kita telah mewartakan Kabar Sukacita Allah kepada orang lain melalui keberanian kita dalam mengakui iman Kristiani yang kita miliki dan melalui perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari.

            Dahulu, Yesus telah mengutus murid-muridNya untuk mewartakan kabar gembira kerajaan Allah. Sekarang, walau kehadiran-Nya tak nampak secara jasmani tetapi mukjizat-mukjizat dan tugas pewartaanNya   masih terus disampaikan bagi kita. Hendaknya, tugas pewartaan itu tidak hanya menjadi sebuah pesan belaka, namun dapat kita terapkan dalam perbuatan dan tingkah laku kita di kehidupan sehari-hari supaya nama Tuhan dapat semakin dimuliakan sampai selamanya.

           

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Mzm 96:1-3)


Beatrice Young (XI IPS)

read more
PENTINGNYA MEMBACA BUKU

Tentu kita sering mendengar pepatah “Buku adalah jendela dunia”. Membaca buku akan membuka jendela wawasan kita menjadi lebih luas lagi dan membuat kita menjadi lebih mengetahui hal-hal atau fenomena-fenomena apa yang telah terjadi maupun yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat di luar sana. Namun, sangat disayangkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia , khususnya anak-anak dan remaja zaman ini masih sangat rendah.  Hal ini disebabkan oleh  tidak adanya penanaman kebiasaan membaca sejak dini.

             Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan tidak adanya keterlibatan orang tua dalam menanamkan kebiasaan membaca  kepada anak-anaknya menjadi penyebab utama kurangnya minat baca anak. Keberadaan gadget di era modern ini berdampak pada kebiasaan remaja saat ini. Hal itu  dapat dibuktikan dengan banyaknya anak-anak maupun remaja yang telah memiliki gadget dan lebih sibuk dengan dunianya sendiri ketimbang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya maupun membaca buku.

read more
Bersinergi Itu Indah

Terlewatnya setiap jam, menit bahkan detik akan menghasilkan sebuah pengalaman bagi seseorang. Kumpulan pengalaman baik yang manis maupun pahit akan menjadi suatu masa lalu di dalam hidup seseorang. Begitu juga bagi warga SMA Tarakanita 2 Jakarta. Ketika di sekolah, banyak pengalaman yang bisa mereka dapatkan dan sulit untuk dilupakan. Mulai dari berangkat ke sekolah, mendapat teman baru, mengikuti pelajaran, mengajar di kelas, melengkapi administrasi, mengikuti kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler, lomba-lomba bidang ilmu maupun olahraga, dapat sanksi dari guru, membolos ikut pelajaran, berkelompok dengan teman dan sebagainya. Dari sekian banyak kegiatan yang dialami, SMA Tarakanita 2 tidak semata-mata sebagai tempat di mana siswa datang untuk belajar atau mempelajari ilmu. Lebih dari itu, setiap warga diberi kesempatan untuk belajar mengalami hidup bersama teman, guru, karyawan agar nantinya mereka memiliki karakter sebagaimana sejatinya manusia. Pengalaman hidup yang demikian inilah yang bernilai tinggi.

read more
Berdisiplin Sembari Memupuk Rasa Nasionalisme

Setiap sekolah selalu memiliki peraturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Begitu pula di SMA Tarakanita 2, terdapat peraturan bagi siswa yang harus disepakati dan ditaati. Utamanya peraturan ditujukan untuk siswa yang terlambat datang ke sekolah. Keterlambatan datang ke sekolah memang dapat dialami oleh semua siswa dengan berbagai alasan. Namun, sekolah memiliki peraturan untuk membentuk kedisiplinan siswa agar dapat datang tepat waktu. Adanya peraturan tersebut sebagai bentuk pembinaan pengembangan kepribadian siswa.

read more