Bagaimana rasanya tinggal dan hidup bersama orang yang tidak dikenal selama beberapa hari dan ikut kegiatan mereka? Pengalaman tersebut dapat dirasakan para siswa kelas X SMA Tarakanita 2 dalam kegiatan Live in tanggal 25-30 Maret 2017. Live in adalah sebuah kegiatan pengembangan kepedulian pribadi terhadap diri sendiri dan orang lain. Para siswa diminta tinggal bersama dengan masyarakat desa untuk beberapa hari beberapa malam, untuk belajar dan mengalami dan menghayati kehidupan dalam kondisi yang berbeda dengan lingkungannya sehari-hari secara langsung. Melalui kegiatan ini, siswa dapat merasakan, menjelaskan, dan mengolah pengalaman kegembiraan dan kesulitan yang dialami oleh masyarakat tersebut. Live in termasuk salah satu bentuk kegiatan wajib diikuti para siswa di SMA Tarakanita 2. Tujuannya supaya mereka mengembangkan semangat kepekaan sosial dan menumbuhkan semangat melayani. (Ssl) 

Para siswa kelas X SMA Tarakanita 2 baru saja menjalani kegiatan Live in. Kegiatan ini diadakan di Yogyakarta mulai tanggal 25-30 Maret 2017 yang didampingi oleh guru wali kelas X serta beberapa guru pendamping. Ada beberapa desa yang ditempati oleh para siswa seperti di desa Bandan, Sutan, Pranan, Gobogan, Ngaranan, Ngagulagulan, dan Jetis Depok. Tempat tinggal sementara mereka pun berada di rumah warga dan mereka mengikuti aktivitas anggota keluarga yang mereka tempati seperti bertani, bersih-bersih lingkungan. Untuk para siswa SMA Tarakanita 2, kegiatan live in memberikan pengalaman baru yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Selama ikut kegiatan ini, para siswa dilatih perihal kemandirian, kepedulian, dan tanggung jawab mereka. (Ssl)

Kegiatan live in yang diikuti para siswa kelas X memberikan kesempatan mereka untuk menunjukkan jiwa kepedulian pada masyarakat. Selain kegiatan keagamaan seperti misa paskah, ibadat doa, koor, adapula kegiatan bertani, berdagang, beternak, para siswa juga mengadakan bakti sosial dengan membagi-bagikan sembako kepada masyarakat sekitar tempat mereka tinggal untuk sementara selama live in. Suasana bakti sosial begitu ramai dan antusias masyarakat juga menambah semangat para siswa untuk berbagi. Bakti sosial merupakan wujud nyata ungkapan terima kasih atas rejeki yang selama ini diterima juga sebagai bentuk rasa kepedulian pada masyarakat sekitar. Para siswa kelas X mengaku merasa puas dengan kegiatan bakti sosial tersebut.(Ssl)

Selasa, 2 Mei 2017 di SMA Tarakanita 2 diadakan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional. Upacara dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB dengan petugas para siswa kelas X dan XI. Pembina upacara Hardiknas kali ini adalah Bapak Haris selaku guru bahasa Indonesia. Dalam upacara tersebut, para siswa diajak untuk terus semangat dan rajin belajar guna menyongsong masa depan yang lebih baik. Upacara kali ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI, kepala sekolah dan dewan guru SMA Tarakanita 2. Suasana saat upacara begitu khidmat dan penuh perhatian. Tim paduan suara juga begitu kompak menyanyikan lagu-lagu nasional kebanggaan Indonesia. (Ssl)

Hari selasa, 2 Mei 2017 pada pukul 09.30 WIB para siswa kelas XII berkumpul di Aula SMA Tarakanita 2. Pada hari itu, terlihat para guru membawa setumpuk amplop di tangan mereka dan memanggil satu persatu para siswa kelas XII. Suasana cemas, panik, takut, dan gembira bercampur aduk dirasakan oleh para siswa. Ekspresi perasaan itu begitu terlihat di wajah mereka. Hal tersebut patut dirasakan sebab pada saat itu kesempatan bagi para siswa mengetahui hasil lulus tidaknya mereka belajar di SMA Tarakanita 2 selama tiga tahun ini. Setelah mengetahui hasilnya, mereka bersorak-sorak merasakan kelegaan atas kepanikan yang dirasakan saat itu. Bahagia, lega, dan bangga dapat terlihat di raut wajah para siswa dan juga guru SMA Tarakanita 2 sebab seluruh siswa lulus 100% dengan nilai yang sesuai harapan. (Ssl)