Article Detail

Pelatihan PM untuk Guru SMA Tarakanita

Memasuki tahun pembelajaran baru Dinas Pendidikan DKI terus berbenah meningkatkan kualitas pengajaran guru. Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembelajaran mendalam untuk kepala sekolah, guru jenjang SMP dan SMA Angkatan 3, pada Senin, 21 Juli hingga Sabtu, 26 Juli 2025.

Bertempat di Kampus B UHAMKA setiap sekolah mengirim kepala sekolah dan tiga guru dari rumpun mata pelajaran. Demikian pun SMA Tarakanita 2 Jakarta mengirimkan Yosef Todarung, S.S, M.M. selaku Kepala Sekolah dan Margaretha Indriani Yuliastuti selaku Guru Bahasa Indonesia, Teresia Triwuryani Guru Matematika serta Ignatius Winarto Guru Sejarah mengikuti pelatihan Pembelajaran Mendalam.

Bersama para fasilitator pelatihan Pembelajaran Mendalam para peserta mengikuti pelatihan dengan serius. Guru harus punya kemampuan mengenai pembelajaran mendalam, menguasai dan menerapkannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran mendalam merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran dengan menekankan pemahaman konsep menyeluruh, siswa aktif dan mampu menerapkan di kehidupan nyata.

Mengutip laman kemendikbud.go.id bahwa pembelajaran mendalam bukan kurikulum baru, tetapi suatu pendekatan pembelajaran. Pembelajaran mendalam ini merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik terpadu.

Harapannya ada perubahan proses pembelajaran surface learning ke deep learning. Yang dulunya fokus pembelajaran murid untuk sekedar mendapatkan nilai atau penghargaan, menyenangkan orang lain. Murid hanya melakukan seperlunya saja, menghafal materi. Murid mau mendalami dan adanya motivasi internal dari murid, mendorong pemahaman yang mendalam dan ketrampilan kritis.

Materi-materi yang disampaikan oleh fasilitator sangat mendalam mulai dari teori dan konsep pembelajaran sampai dengan praktek pembelajaran. Penyusunan jadwal dari hari pertama sampai hari terakhir tersusun dengan baik. Setiap hari mendapatkan teori, pemahaman konsep antara 30 – 45 menit pada pagi hari, setelah istirahat sampai selesai peserta pelatihan bekerja mandiri. Kerja kelompok dan presentasi sesuai dengan materi yang disampaikan fasilitator. Waktu pelatihan setiap hari di mulai pukul 07.45 WIB – 15.00 WIB dengan diselingi istirahat siang. Kelas dibagi menjadi kelompok rumpun mata pelajaran: Humaniora, IPS dan IPA.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan untuk pemantapan pembelajaran mendalam mulai dari konsep pola pikir bertumbuh, kerangka pembelajaran mendalam, assesmen dan implementasinya dalam pembelajaran. Harapannya para peserta pelatihan dapat melaksanakannya di sekolah masing-masing sehingga para murid lebih terlibat aktif dalam pembelajaran, tutur Eko salah satu fasilitator.

Lebih lanjut ia menyampaikan dari pelatihan ini, para guru menjadi “role model” dalam pembelajaran. Kualitas pembelajaran menjadi bermakna bagi para murid sehingga mampu menghadapi tantangan hidup sehari-hari. (Penulis: Winarto)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment