Article Detail
Ukir Sejarah : Indonesia Tuan Rumah U-17
Gb. Timnas U-17
Indonesia kini tengah menghadapi tantangan besar, lantaran Indonesia terpilih menjadi tuan rumah piala dunia U-17 2023. Itu artinya, Indonesia berkesempatan untuk terlibat dalam salah satu laga sepak bola tingkat internasional tertinggi untuk tingkat U-17. Ini bukan pertama kalinya Indonesia masuk ke dalam piala dunia, sebelumnya pada tahun 1979 Indonesia pernah masuk piala dunia U-20. Timnas masuk dalam kualifikasi piala dunia tanpa embel – embel “tuan rumah” dikarenakan kurangnya perwakilan Asia dalam piala dunia 1979 di Tokyo. Kali ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dari piala dunia U-17 di Indonesia. Hal ini bagaikan berkah bagi persepakbolaan Indonesia yang sempat terpuruk karena adanya tragedi Kanjuruhan. Peristiwa Kanjuruhan menjadi duka tersendiri bagi sepak bola tanah air, korban dari tragedi ini sendiri mencapai 135 orang (rri.co.id 2022). Hal ini menjadi tragedi kedua yang tercatat dalam sejarah sepak bola modern setelah peristiwa Estadio Nacional di Lima pada 1964.
Peristiwa ini dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat keamanan di fasilitas olahraga Indonesia. FIFA pun ikut ambil bagian dalam penuntasan tragedi ini. Tragedi ini membuat sepak bola Indonesia terpuruk bahkan Indonesia hampir saja mendapatkan sanksi dari FIFA berupa pembekuan sepak bola Indonesia. Tragedi ini bisa dikatakan sebagai luka dan juga angin baru bagi sepak bola Indonesia. Lantaran melalui kejadian ini, pemerintah menjadi giat melakukan pembenahan mulai dari infrastruktur olah raga dan juga pengurus PSSI. Dimana, stadion Kanjuruhan nantinya akan direnovasi dengan bantuan dari FIFA. Selain itu, pengangkatan Erick Tohir menjadi ketum PSSI membuat Indonesia berkesempatan untuk menjadi tuan rumah bagi U-20. Meskipun ada beberapa penolakan dari pihak masyarakat dan tokoh – tokoh politik. Untungnya, Indonesia masih diberikan kesempatan oleh FIFA untuk menjadi tuan rumah piala dunia U-17 tahun ini. Mengingat masih perlunya pembenahan baik dari segi infrastruktur maupun pemain, lantas bagaimana persiapan Indonesia sebagai tuan rumah ?
Persiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah U-17 tidak main – main, melansir dari (rri.co.id 2023) pemerintah sendiri sejauh ini sudah menggelontorkan dana sebesar 399,5 miliar rupiah untuk persiapan piala dunia U-17 di Indonesia. Kepada media, Erick Tohir sendiri berpendapat bahwa pemerintah telah memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan piala dunia U-17 ini. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa pemerintah tidak main – main dalam mengadakan pagelaran sepak bola U-17 ini. Lantas apa saja yang sudah dibenahi oleh pemerintah sejauh ini ?
Piala dunia U-17 ini dalam pelaksanaannya menggunakan 4 stadion olahraga di seluruh Indonesia. Stadion – stadion tersebut antara lain Jakarta International Stadium, Manahan, Si Jarak Harupat, dan Gelora Bung Tomo. Per tanggal 1 November 2023, renovasi keseluruhan stadion dinyatakan telah rampung dan siap digunakan untuk bermain. FIFA telah melakukan beberapa kali pengecekan lapangan dan tidak ada masalah selama pengecekan. Selain itu, stadion yang digunakan pun telah menerima beberapa pujian dari para pemain asing seperti pemain asal Ekuador yaitu Diego Martinez. Diego tak mengira bahwa akan ada stadion megah di tengah persawahan.
Untuk masalah keamanan, pemerintah sudah bersiaga supaya kejadian seperti yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan tidak terulang. Pemerintah telah memasang 87 CCTV dan 4.258 personel untuk bersiaga di stadion Manahan. Selain itu, CCTV yang pasangkan pun merupakan CCTV yang memiliki resolusi kamera yang tinggi sehingga bisa melihat jelas bagaimana kondisi orang. Bahkan, melalui CCTV ini kita bisa mengetahui apakah seseorang berada di bawah pengaruh minuman keras atau tidak. Bahkan CCTV ini juga dilengkapi dengan pendeteksi wajah dan retina sehingga bisa diketahui apakah orang tersebut masuk ke dalam daftar buronan atau tidak. Selain itu terdapat juga 258 CCTV yang tersebar di jalanan kota untuk membantu mengawasi atau mengamankan jalannya laga piala dunia. Sementara itu, untuk keamanan dari stadion lain juga tidak kalah ketat dimana pada stadion Gelora Bung Tomo nantinya akan dilakukan pengamanan 4 lapis. Selain itu nantinya juga akan diadakan skema pengalihan lalu lintas guna mencegah kemacetan yang bisa saja mengganggu jalannya laga piala dunia yang nantinya akan berlangsung.
Pemerintah telah menyiapkan target jumlah penonton piala dunia U-17 di Indonesia. Target ini merupakan target yang dibuat FIFA sebagai harapan untuk Indonesia, yaitu sebesar 10 - 18 ribu penonton per laga, yang berarti ada sekitar 520 – 936 ribu penonton untuk 52 laga yang akan digelar nantinya. Target ini bukanlah hal yang mudah apalagi kejuaraan U-17 masih kurang diminati. Oleh karena itu untuk mencapai target ini pun, pemerintah telah menyiapkan beberapa skema – skema untuk mencapai target yang telah diberikan FIFA ini. Seperti adanya paket keluarga supaya masyarakat tertarik untuk membeli dan menonton lebih dari 1 laga. Selain itu, pembagian tim – tim besar seperti Inggris, Brazil, Prancis, Argentina dan Jerman yang nantinya akan bermain di stadion yang berbeda – beda diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton supaya penonton tidak hanya tersentralisasi di salah satu stadion saja. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan area parkir lebih yang nantinya bisa menjadi tempat parkir bagi para penonton yang membawa kendaraan pribadi. Selain itu, adanya bus transit di harapkan dapat mempermudah mobilisasi penonton sehingga target penonton dapat tercapai. Selain itu, harga tiket pun yang tergolong terjangkau dimulai dari 75 ribu rupiah – 250 ribu rupiah saja.
Persiapan Indonesia sendiri tidak hanya dari segi infrastruktur saja, melainkan juga pemain dan pelatih. Dari komposisi pelatih diketuai oleh Bima Sakti, tentu saja Bima tidak sendiri ia di bantu oleh beberapa orang lainnya seperti untuk asisten pelatih ada Indriyanto Nugroho, Firmansyah, dan Firman Romadhona. Selain asisten pelatih terdapat juga pelatih kiper yaitu Kurnia Sandy, dan Sahari Gultom. Ada juga pelatih fisik yaitu Gilang Ramadhan, dan Yogie Nugraha. Secara khusus juga, timnas nantinya juga akan mendapatkan bimbingan dari Frank Wormuth seorang juru taktik asal Jerman. Tentu saja, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak main – main dalam persiapan piala dunia U-17 ini.
Sementara itu, untuk segi pemain sendiri PSSI telah melakukan seleksi untuk pemilihan anggota timnas U-17 ini. Kegiatan ini sudah digelar dari tanggal 15 Agustus 2023 dan diikuti 50 pemain di Lapangan A Senayan, Jakarta. Seleksi ini juga dipimpin langsung oleh pelatih timnas Indonesia U-17 Bima Sakti serta didampingi Direktur Teknik Indra Sjafri, Konsultan Pelatih Frank Wormuth, serta para staf pelatih timnas U-17. Dari seleksi ini terpilih 5 pemain untuk bermain di timnas U-17. Selain itu, 28 pemain diboyong untuk mengikuti program pemusatan latihan di Jerman. Nantinya timnas akan melakukan 6 laga uji coba di Jerman, Mereka akan bertanding melawan tim-tim besar di sana termasuk Borussia Monchengladbach, Borussia Dortmund, Eintrach Frankfurt sampai Timnas Jerman U-17. Hal ini diharapkan dapat menjadi pengalaman tersendiri bagi para pemain muda yang masih kurang dalam pengalaman.
Dari persiapan – persiapan yang telah dilakukan oleh pemerintah dapat kita lihat bahwa persiapan yang telah dilakukan oleh pemerintah telah semaksimal mungkin. Persiapan yang dilakukan juga menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Pemerintah sangat serius dalam penyelenggaraan piala dunia U-17 ini supaya sepak bola Indonesia dapat kembali bangkit dan bersinar di kancah dunia. Dengan adanya piala dunia U-17, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesempatan bagi para pemain muda untuk mendapat sorotan dari tim – tim luar negeri. Sehingga, semakin banyak pemain kelas internasional asal Indonesia.
Persiapan yang dilakukan pemerintah memiliki tujuan supaya dapat membangkitkan kembali persepakbolaan Indonesia yang sempat terpuruk akibat tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022. Perjuangan Indonesia untuk menjadi tuan rumah tidaklah mudah, mulai dari hampir menerima sanksi pembekuan dari FIFA, gagal menjadi tuan rumah U-20 karena ada konflik internal, dan juga masalah infrastruktur stadion yang belum sesuai standar FIFA. Akhirnya, sekarang Indonesia bisa menjadi tuan rumah U-17 dan ikut bermain dalam piala dunia U-17.
Jeannyfer Michelle Yorin
12 MIPA 2/15
-
there are no comments yet