Article Detail
REFLEKSI WORK FROM HOME DAN PELAJARAN DARING
Sesaat
setelah munculnya pademi corona virus yang terjadi di Indonesia, maka sekolah
harus diliburkan. Libur adalah aktivitas di sekolah, akan tetapi pembelajaran
tetap harus berlangsung melalui daring. Harus bekerja dari rumah dan
mempersiapkan pembelajaran daring ini sejak awal menjadi sebuah problem untuk
bapak ibu guru untuk melaksanakannya terutama jika tidak siap. Meskipun
demikian, saya tidak merasakan bahwa ini bukan sebuah problem karena saya yakin
saya siap karena sebelum pademi ini saya sudah melaksanakan pembelajaran jarak
jauh sebelumnya menggunakan Moodle
pribadi. Hal ini justru memberikan saya waktu untuk berinovasi tentang konten
apa yang akan saya jadikan materi pembelajaran yang bermakna untuk para
siswa-siswi. Di dalam refleksi ini saya akan membahas beberapa hal terkait
proses work from home dan pembelajaran daring dari sisi tantangan, keuntungan,
dan kendala yang dihadapi serta kesimpulan yang saya dapat ditarik.
Dari segi tantangan, ada satu hal
yang menjadi fokus utama tantangan. Tantangan itu adalah konten apa yang akan
menarik untuk siswa dan membuat mereka mudah untuk mempelajari materi serta
mengerjakan tugas-tugasnya serta memudahkan saya untuk memberikan penilaian dan
feedback untuk mereka. Dari tantangan ini saya banyak sekali berekperimen dan
belajar melalui berbagi sumber yang ada untuk mengembangkan pembalajaran
moodle. Masih banyak hal yang ingin saya kembangkan akan tetapi sampai saat ini
saya telah menerapkan beberapa advanced
features dari moodle seperti integrasi dengan Google Assignment, HP5,
Hotpotatoe, Google Drive Embed, Html Embed, Restriction Acces dan sebagainya.
Dari segi keuntungan, hal yang menurut
saya sangat bermanfaat adalah pembelajaran ini sangat menggugah kesadaran siswa
untuk belajar mandiri. Tentu siswa-siswi akan segera memasuki masa pendidikan
lanjut mereka nanti. Pembelajaran daring tentu
sangat membantu mereka dalam pengenalan akan tanggung jawab yang akan mereka
laksanakan saat mereka menjalani studi
nanti. Di samping itu, keungan untuk saya adalah sebagai pengembangan diri
dalam pengelolaan pembelajaran daring yang
terencana dan terorganisir dengan sebaik-baiknya. Melalui berbagai dinamika
yang ada membuat saya menjadi course
creator yang lebih siap.
Dari segi kendala, ada beberapa hal yang sangat
merepotkan secacra teknis. Teknis di sini adalah terjadi berbagai miss-instruksi
yang membuat banyak siswa menjadi binggung dan harus bertanya berulang kali.
Disini saya bias menyimpulkan bahwa siswa-siswi kurang begitu memperhatikan
instruksi yang sebetulnya sudah mudah tapi karena tidak disimak baik menjadi
sulit. Teknis kedua adalah banyak anak yang sealu lupa password mereka masing-masing.
Hal ini sangat menimbulkan kekacauan karena mereka harus meminta bantuan untuk
reset password karena Moodle belum diatur untuk mereset password secara
otomatis.
Pada kesimpulannya, pengalaman bekerja dari runag dan pembelajaran daring memberikan berbagai manfaat untuk saya sendiri sebagai pengembangan diri. Pengembangan diri tersebut terkait dengan managemen Moodle yang terkait dengan konten dan evaluasi pembelajaran. Disamping itu beberapa kendala yang saya hadapi membuat saya semakin siap untuk mengelola Moodle saya lebih baik untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran di tahun ajaran yang akan datang. Dari segi siswa juga akan membuat mereka semakin memiliki kesadaran untuk belajar tanpa adanya paksaan disamping tanggung jawab mereka. Demikian refleksi yang bisa saya buat. Terima Kasih
Bonaventura
Estu – Guru Bahasa Inggris
SMA
Tarakanita 2 Jakarta
-
there are no comments yet