Article Detail

Bullying? Ketahui dan Hentikan!

Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang sengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah (Soetjipto, 2012). Biasanya bullying dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang dan tentu tujuannya untuk membuat korban menderita.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara. Salah satu faktanya adalah bahwa pelaku bullying biasanya merupakan siswa atau laki-laki. Sedangkan siswi atau perempuan lebih banyak menggosip daripada melakukan aksi kekerasan dengan fisik. Dari survei tersebut juga terdapat negara-negara dengan kasus bullying tertinggi di seluruh dunia. Parahnya, Indonesia masuk di urutan ke-2. Lima negara dengan kasus bullying tertinggi pada posisi pertama ditempati oleh Jepang, kemudian Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, dan Finlandia. Faktor yang menyebabkan seorang melakukan bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah, karena teman kelompok sebayanya untuk membuktikan bahwa mereka bisa dan sanggup untuk masuk kelompok tertentu. Kondisi sosial khususnya kemiskinan karena keterbatasan yang dimiliki sehingga pelaku terpaksa untuk menindas orang lain. Sosial media yang ditonton ataupun dilihat membuat penonton tertarik untuk meniru adegan dan kata yang dimunculkan, ketidakadilan dalam sekolah menjadikan seseorang mengembangkan sifat tidak menghargai dan tidak menghormati sesama teman, dan masih banyak lagi.

Apakah kamu tahu, menghina nama orang tua teman, mengejek teman, body shamming, melakukan rasisme dengan motif bercanda juga termasuk dengan bullying? Iya tindakan tersebut adalah tindakan secara verbal. Teman-teman, banyak di antara kita tidak menyadari bahwa diri kita melakukan bullying karena kita tidak mengetahui jenisjenis bullying. Memukul, menendang, menyandung, mencubit dan mendorong atau merusak properti merupakan tindakan secara fisik. Bagaimana dengan cyberbullying? Tindakan memberikan informasi palsu, menyebarkan foto / video tanpa seizin pemilik, melontarkan kalimat jahat di sosial media adalah salah satu bentuknya.

Efek bullying bisa mengakibatkan hal yang sangat fatal. Dampak bullying bisa terasa saat itu juga maupun berpuluh-puluh tahun yang akan datang. Dampak jangka pendek yang dirasakan antara lain gangguan psikologis seperti depresi dan gangguan kecemasan, gangguan tidur, hingga penurunan prestasi di sekolah. Sementara itu dalam jangka panjang, anak yang dulu menjadi korban penindasan cenderung sulit mendapatkan pekerjaan, tidak bisa berinteraksi secara sosial, dan lebih rentan terkena gangguan psikologis, cenderung membutuhkan bantuan dari psikiater lebih sering, sampai keinginan untuk bunuh diri.

Jika kamu pernah menjadi aksi mata kejadian bullying, kamu bisa melaporkan kejadian itu kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Lalu kamu bisa membantu si korban dengan mendekatinya dan memintanya untuk bercerita apa yang terjadi karena apabila korban sudah bercerita biasanya korban akan merasakan sedikit ketenangan. Terakhir jangan hanya menjadi penonton, segera hentikan karena biasanya sebagian dari seorang penindas memang melakukan bullying untuk mencari perhatian orang-orang sekitar. Hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah tindakan adalah dengan menunjukkan prestasimu, menjalin pertemanan dengan banyak orang, kembangkan rasa percaya dirimu, pahami kondisi orang lain, kendalikan diri dengan baik, melakukan berbagai macam kegiatan positif. 

 (Nicole Samuel, X IPS 2)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment