Article Detail
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Solusi Kritis Saat Kondisi Krisis?
Beberapa hari terakhir Jakarta sedang tidak baik baik saja, kondisi ini imbas dari unjuk rasa atau demontrasi yang berujung anarkis. Para demontran yang menyuarakan berbagai pendapat dan aspirasi rakyat di depan Gedung DPR pada awalnya berjalan damai pada tanggal 25 dan 28 Agustus 2025 Protes masyarakat bermunculan karena ketidakpuasan mulai dari penurunan demokrasi, ekonomi yang melambat, dan sikap represif berulang aparat hukum dalam merespons kritikan. Pada perkembangannya mulai terjadi bentrok, konflik dengan aparat, bahkan setelah peritiwa meninggalnya salah satu tukang ojek online (ojol), kondisi mulai tidak terkendali.
Menanggapi kondisi tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan imbauan penerapan work from home (WFH) bagi perusahaan, serta memberi izin pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi sekolah yang berada di kawasan terdampak demo dan unjuk rasa mulai Senin 01 September 2025.
Demikian pun Yayasan Tarakanita mengeluarkan kebijakan yang sejalan dengan pemprov DKI Jakarta. Mulai Senin, 01 September 2025 proses pembelajaran dilakukan secara online, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Langkah antisipasi kondisi yang berkembang di Jakarta dengan tujuan kenyamanan dan keamanan murid maupun guru karyawan dalam pelayanan pendidikan.
Pada dasarnya pembelajaran jarak jauh adalah suatu kajian kependidikan yang terus berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Karena itu juga pendidikan jarak jauh sering dipersepsikan sebagai suatu inovasi dalam metode pembelajaran abad ke - 21 yang memiliki daya jangkau lintas ruang, waktu, dan sosio - ekonomi. Model pembelajaran yang menggunakan media seperti google classroom, zoom meeting, line, instagram, whattsap dan masih banyak lagi yang bisa digunakan untuk interaksi, komunikasi antara guru dengan para murid.
Menindaklanjuti kebijakan dan arahan dari Yayasan Tarakanita, SMA Tarakanita 2 Jakarta melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari tgl 1 -- 4 September 2025 sebagai antisipasi terhadap kondisi Jakarta yang belum kondusif. Pelayanan pendidikan pada murid yang dipercayakan oleh masyarakat tetap berjalan walaupun dengan PJJ, tidak mengurangi esensi, pentingnya dalam proses pembelajaran. Demikian seperti yang disampaikan Yosef Todarung, S.S. M.M., PJJ tetap melayani murid dengan menekankan proses pembelajaran mendalam. Proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Dalam bertatap muka secara online (PJJ) selalu memperhatikan situasi dan kondisi anak, tidak harus langsung ke materi akan tetapi ciptakan suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran.
Pada prinsipnya proses pembelajaran tetap berjalan dengan jadwal yang sudah ditetapkan sekolah dengan sedikit perubahan ketika offline. Penyediaan sarana prasarana pun disiapkan dengan baik oleh sekolah sehingga tujuan pembelajaran benar -- benar tercapai. Metode dan model pembelajaran juga diserahkan sepenuhkan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Model tanya jawab, diskusi dan belajar mandiri ditekankan selama PJJ. Banyak kesempatan bagi murid untuk belajar mandiri dengan tetap bimbingan, pengawasan guru mata pelajaran, guru piket dan juga wali kelas,
Proses pembelajaran jarak jauh sekarang ini ternyata lebih memberikan pendidikan tentang nilai -- nilai kepribadian dan karakter. Nilai -- nilai yang berhubungan dengan kemandirian, tanggungjawab, selalu berusaha kerja keras, daya juang tinggi, disiplin tumbuh dan berkembang dalam mengikuti proses pembelajaran dan penyelesaian tugas -- tugas selama pembelajaran jarak jauh. Nilai -- nilai karakter yang memang ditumbuhkembangkan Lembaga pendidikan yang di bawah Yayasan Tarakanita, tentu saja juga oleh SMA Tarakanita 2 Jakarta. Secara tidak langsung ada pembentukan karakter pada pribadi murid melalui PJJ.
Apakah tidak masalah selama PJJ? Kegiatan PJJ sangat tergantung dari teknologi dan juga kemampuan penggunaan teknologi tersebut. Ketika wifi lemah, signal lemot menjadi hambatan baik guru maupun murid. Ketika ada di ruang zoom tiba -- tiba keluar, mau masuk lagi susah, tentu saja menyebabkan terganggunya dalam penyampaian atau menerima materi pembelajaran. Pembelajaran PJJ menurut pengakuan beberapa murid lebih banyak tugas dibandingkan pembelajaran offline. Hal ini disadari karena proses pembelajaran lebih banyak diskusi dan tugas mandiri. Murid merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran maupun mengirim tugas dari guru mata pelajaran karena jaringan wifi lemah atau kuota tidak mencukupi.
Kekhawatiran jika tidak terkirim atau jadi terlambat diterima oleh guru mata pelajaran Sedikit meresahkan di kalangan murid. Jaringan internet, kuota dan kualitas handphone, komputer / laptop sangat menentukan sekali dalam pembelajaran jarak jauh dan ketergantungan murid terhadap sarana tersebut semakin tinggi.Komunikasi dan informasi yang kurang efektif dialami oleh sebagian murid selama proses pembelajaran, baik komunikasi dengan guru mata pelajaran maupun dengan murid yang lain.
Focus dan konsentrasi pada proses pembelajaran juga lebih susah dibandingkan dengan belajar tatap muka di sekolah. Mulai dengan buka aplikasi yang lain, tertidur atau sambal mengerjakan pekerjaan lain di rumah. Terkadang tidak ada yang mengingatkan jika di rumah karena sendiri dibandingkan di sekolah ada teman, guru pun jelas dalam pengelolaan kelas,
Tetap melayani proses pendidikan dengan sikap kritis
terhadap kondisi krisis, memberikan yang terbaik dan selalu berusaha lebih baik
untuk tujuan pendidikan sesuai dengan Visi Misi Sekolah SMA Tarakanita 2
Jakarta. (Win)
-
there are no comments yet